Jantung adalah bagian terpenting pada sistem peredaran darah,
menghubungkan 100 triliun sel pada tubuh manusia satu demi satu. Jantung
memiliki empat ruangan yang memompa darah bersih (kaya-oksigen) dan darah kotor
(kaya-karbondioksida) ke berbagai bagian tubuh tanpa tercampur. Katupnya
berfungsi sebagai pengaman. Jantung bergantung pada keseimbangan yang sangat
rapuh.
Jantung kita, yang tidak pernah berhenti berdenyut selama kita hidup,
adalah salah satu bukti ciptaan Allah yang paling jelas.
Semua struktur jantung, yang urutan kerjanya teramat rumit, dirancang
secara khusus. Di dalam jantung, setiap detail telah dipertimbangkan: darah
bersih dan darah kotor tidak saling bercampur, pengaturan tekanan tubuh, kerja
yang dibutuhkan untuk mengantar nutrisi ke seluruh tubuh, dan sistem-sistem
yang memompa darah hanya sebanyak yang dibutuhkan. Jantung dirancang sesuai
dengan semua kebutuhan tersebut.
Di dalam jantung, yang merupakan perancangan yang keajaiban, terdapat
sistem yang begitu rumit, tidak mungkin ia terbentuk secara kebetulan. Semua
kemampuan ini menghadirkan bagi kita perancangnya, yaitu Allah Pemelihara
seluruh alam, Yang menciptakan tanpa cacat dan tanpa contoh.
Beberapa ciri-ciri jantung adalah sebagai berikut:
Jantung terletak di
tempat yang sangat terlindung di dalam tubuh: Jantung yang merupakan
salah satu organ terpenting, dirancang khusus untuk ditempatkan di dalam rongga
dada sehingga terlindung dari luar.
Darah bersih tidak
bercampur dengan darah kotor: Di dalam jantung, darah bersih dan darah kotor
senantiasa bergerak. Suatu jaringan khusus membagi jantung menjadi empat
ruangan yang berbeda-beda. Bagian atas terdiri atas serambi kanan dan kiri yang
merupakan ruang pengisian. Serambi mengalirkan darah ke bilik di bawahnya.
Berkat pengaturan yang rapi, darah bersih dan darah kotor tidak pernah
bercampur.
Jantung mengatur tekanan darah sehingga tidak
membahayakan organ tubuh: Jantung bekerja tidak seperti
satu pompa tunggal, tetapi seperti dua pompa yang berdampingan, yang memiliki
bilik dan serambi sendiri-sendiri. Pemisahan ini juga membagi dua
sistem peredaran darah. Bagian kanan jantung mengirim darah bertekanan rendah
ke paru-paru, sedangkan bagian kiri memompakan darah bertekanan tinggi ke
seluruh tubuh. Pengaturan tekanan ini sangat penting, sebab jika darah yang
dipompakan ke paru-paru memiliki tekanan sama dengan darah yang dikirim ke
seluruh tubuh, paru-paru dapat pecah karena tidak kuat menahan tekanan.
Keseimbangan yang sempurna pada jantung tidak memungkinkan masalah seperti ini
terjadi di paru-paru, karena jantung telah dirancang tanpa cacat.
Jantung berfungsi sebagai alat transportasi beberapa
bahan yang dibutuhkan organ tubuh: Darah bersih dari
jantung diangkut ke jaringan melalui aorta. Darah yang mengandung banyak
oksigen tersebut disalurkan ke seluruh sel melalui pembuluh darah. Selama
beredar di dalam pembuluh kapiler, darah tidak hanya menyalurkan oksigen,
tetapi juga zat lain, seperti hormon, makanan, dan beberapa jenis yang lain ke
jaringan.
Jantung memiliki katup yang mengatur arah aliran darah
dan bekerja dengan sangat serasi: Di dalam jantung terdapat
katup pada setiap ruangan, yang mencegah darah mengalir ke arah berlawanan.
Katup antara bilik dan serambi terbuat dari jaringan berserat dan dilekatkan
oleh otot yang sangat tipis. Jika salah satu otot tidak berfungsi, darah
berlebih akan bocor memasuki serambi. Hal ini dapat mengakibatkan penyakit jantung,
bahkan bisa menyebabkan kematian. Kondisi seperti ini hanya dijumpai dalam
orang yang mengidap penyakit.
Jantung memompakan sejumlah darah yang diperlukan,
menuruti kondisi yang berubah-ubah: Jumlah darah yang
dipompakan oleh jantung berubah sesuai kebutuhan tubuh. Dalam kondisi normal,
jantung berdenyut 70 kali per menit. Pada saat tubuh berolahraga dan otot
memerlukan oksigen lebih banyak, jantung meningkatkan pompaan darah sampai 180
kali per menit. Apa yang terjadi andai jantung tidak berfungsi seperti ini?
Andai jantung bekerja dengan kecepatan pemompaan yang normal di saat tubuh
memerlukan lebih banyak energi, keseimbangan akan terganggu dan tubuh dapat
cedera. Akan tetapi, hal seperti itu tidak terjadi karena struktur jantung
sangat sempurna. Tanpa perlu manusia mengaturnya, jantung sudah mengatur
sendiri jumlah darah yang ia pompakan.
Meski tidak dikendalikan manusia, jantung berfungsi
sebagaimana mestinya: Jumlah darah yang dipompa
jantung dikendalikan oleh sebuah sistem saraf khusus. Saat kita tidur maupun
terjaga, sistem saraf kita dengan sendirinya mengatur jumlah darah yang dipompa
dan kecepatan pompaan. Sungguh sempurna struktur jantung yang mengatur kapan,
di mana, dan bagaimana darah diperlukan. Karena jantung tidak mungkin bisa membentuk
sistem sendiri dan karena sistem yang sempurna ini tidak mungkin terbentuk
secara kebetulan, ini menunjukkan bahwa jantung diciptakan. Allah, yang memiliki pengetahuan tak terbatas,
merancangnya dengan sangat sempurna.
Jantung bekerja dengan sistem elektrik khusus: Otot yang membuat jantung berdenyut (dikenal sebagai otot jantung)
berbeda dengan otot lain dalam tubuh. Sel otot biasa berkontraksi ketika
dirangsang oleh sistem saraf, sedangkan otot jantung mengerut dengan
sendirinya. Sel otot jantung mampu memulai dan menyebarkan arus listrik
sendiri. Meskipun setiap sel memiliki kemampuan ini, tak ada yang mengerut
sendiri-sendiri dan melawan perintah dari sistem yang mengendalikannya. Dengan
kata lain, sel-sel tersebut tidak pernah menimbulkan kekacauan yang mengganggu
kerja jantung. Saat sebagian sel mengerut, sebagian yang lain beristirahat.
Sel-sel yang membentuk rantai ini bertindak bersama-sama sesuai tiap perintah
yang diberikan oleh sistem. Lagi-lagi, sebuah keserasian yang sangat sempurna
tengah berlangsung.
Seperti
terlihat dalam ciri-cirinya, struktur jantung memperlihatkan kesempurnaan
rancangan, bahwa ia diciptakan, sehingga mengharuskan adanya Sang Pencipta. Hal
ini menunjukkan kita kepada Allah, Sang Pemelihara dunia dan segala isinya,
Yang tidak tampak, Yang memperlihatkan diri-Nya kepada kita melalui segala
sesuatu yang diciptakan-Nya.
Demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan
selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah
Pemelihara segala sesuatu. (QS. Al-An’am: 102).
0 komentar:
Posting Komentar